Selasa, 16 Oktober 2012

Pengertian Pranata Sosial Menurut para Ahli

Pranata Sosial berasal dari istilah social institution. Para ahli sosiologi di Indonesia menerjemahkan istilah social institution dengan istilah yang berbeda-beda.
Misalnya :
  • Selo Soemardjan, Soelaeman Soermadi, dan Soerjono Soekanto menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan. Menurut Selo Soemardjan, penggunaan istilah lembaga selain menunjukkan kepada suatu bentuk juga mengandung pengertian yang abstrak tentang adanya norma dan peraturan tertentu yang menjadi ciri dari lembaga itu.
  • Ahli sosiologi lainnya ada yang menggunakan is tilah bangunan sosial. Ada juga yang menyebutnya dengan istilah lembaga sosial, seperti yang dilakukan oleh Abdulsyani.
  • Sementara itu, seorang ahli antropologi Indonesia yang terkenal, yaitu Koentjaraningrat, menyebut istilah social institution dengan istilah pranata sosial, oleh karena social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilakuan para anggota masyarakat. Istilah yang akan digunakan dalam penjelasan modul ini selanjutnya adalah pranata sosial.
Untuk memperoleh kejelasan tentang apa yang dimaksud dengan pranata sosial, maka berikut ini ada beberapa pengertian pranata sosial yang diberikan oleh para ahli :
  • Summer: melihatnya dari sudut kebudayaan mengartikan pranata sosial sebagai perbuatan, cita-cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan, yang mempunyai sifat kekal serta yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Gunanya untuk menciptakan keteraturan dan integrasi dalam masyarakat.
  • Selo Sormadjan dan Soelaeman Soemardi: semua norma-norma dari segala tingkat dan berkisar pada suatu keperluan pokok dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu kelompok yang diberi nama lembaga kemasyarakatan.
  • Soerjono Soekanto: lembaga kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
  • Koentjaraningrat: pranata sosial adalah satu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Pranata sosial pada dasarnya bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu dalam keteraturan, sehingga akhirnya diperlukan adanya norma-norma yang menjamin keteraturan tersebut. Norma-norma tersebut, akhirnya berkembang menjadi pranata sosial yang pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia.



Maka dengan demikian, Pranata Sosial adalah adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat. ( Pranata sosial lebih merupakan suatu system norma yang mendasari tindakan orang untuk mencapai tujuan yang oleh masyarakat dianggap penting atau sistem norma yang mendasari tindakan orang untuk memenuhi kebutuhankebutuhannya.)

Rabu, 10 Oktober 2012

Pengertian dan Jenis - Jenis Norma

Norma

Pengertian norma menurut beberapa ahli
  • Robert M.Z. Lawang
Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang lain. Norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.
  • Soejono Soekanto
Norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma-norma mengalami proses pelembagaan atau melewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga masyarakat sehingga norma tersebut dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupansehari-hari.
  • Anonim
Norma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengatur perilaku individu dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian. Norma harus dirumuskan agar interaksi agar interaksi sosial dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
  • Koentjaraningrat
Norma adalah nilai budaya yang telah terkait dengan perasaan tertentu manusia.
Jenis-Jenis Norma
a. Norma agama, yaitu peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa. Para pemeluk agama mengakui dan mempunyai keyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup berasal dari Tuhan dan merupakan tuntutan hidup ke arah jalan yang benar, oleh sebab itu harus ditaati oleh para pemeluknya. Pelanggaran terhadap norma agama akan mendapatkan hukuman di akhirat nanti.
 
b. Norma hukum, yaitu peraturan yang dibuat oleh negara dengan hukuman tegas dan memaksa sehingga berfungsi mengatur ketertiban dalam masyarakat. Norma hukum digunakan sebagai pedoman hidup yang dibuat oleh badan berwenang untuk mengatur manusia dalam berbangsa dan bernegara. Hukuman yang dikenakan bagi pelanggarnya telah ditetapkan dengan kadar hukuman berdasarkan jenis pelanggaran yang telah dilakukan.
 
c. Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang timbul dari pergaulan manusia. Peraturan itu ditaati dan diikuti sebagai pedoman tingkah laku manusia terhadap manusia lain di sekitarnya. Hukuman terhadap norma kesopanan berasal dari masyarakat yaitu berupa celaan, makian, cemoohan, atau diasingkan dari pergaulan di masyarakat tersebut.
 
d. Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang datang dari hati sanubari manusia. Peraturan tersebut berupa suara batin yang diakui dan diinsyafi oleh setiap orang sebagai pedoman sikap dan perbuatan. Hukuman bagi pelanggaran terhadap norma kesusilaan berupa penyesalan diri dan rasa bersalah.

Pengertian Nilai Budaya

Nilai Budaya

Pengertian nilai budaya menurut beberapa ahli.
  • Koentjaraningrat
Nilai budaya terdiri dari konsepsi – konsepsi  yang  hidup  dalam  alam  fikiran  sebahagian  besar  warga  masyarakat mengenai hal – hal yang mereka anggap amat mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara – cara, alat – alat, dan tujuan – tujuan pembuatan yang tersedia. Koentjaraningrat (1987:85)
  • Clyde Kluckhohn
Clyde Kluckhohn dalam Pelly (1994) mendefinisikan nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan orang dan tentang hal – hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia.
  • Sumaatmadja
Sementara itu Sumaatmadja dalam Marpaung (2000) mengatakan bahwa pada perkembangan,  pengembangan,  penerapan  budaya  dalam  kehidupan,  berkembang pula nilai – nilai yang melekat di masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan sebagai nilai budaya.

Nilai budaya yang dimiliki satu masyarakat dapat terdiri dari beberapa kategori nilai, yaitu nilai pengetahuan, nilai religi, nilai sosial, nilai seni, dan nilai ekonomi. Dalam kategori nilai sosial ada sejumlah nilai, misalnya nilai tertib, setia kawan, harga diri, tolong-menolong, rukun, kompetitif, disiplin, dan sebagainya. Nilai disiplin juga merupakan unsur nilai religi, di samping takwa, iman, yang menjadi unsur nilai seni di samping indah, melankolis, halus, riang, dinamis, kreatif, dan lain-lain. Dengan kata lain, sebuah atau beberapa nilai tersebar sebagai unsur dalam kategori nilai-nilai: pengetahuan, religi, sosial, seni, dan ekonomi. Keseluruhan nilai-nilai itu terkait satu dengan yang lain, sehingga merupakan satu sistem nilai budaya (cultural value system).

Senin, 01 Oktober 2012

Hubungan Antara Antropologi dengan Ilmu-Ilmu lain

Antropologi membutuhkan bantuan ilmu-ilmu lain dalam hal memecahkan suatu masalah. Begitu pula sebaliknya, ilmu-ilmu lain tersebut juga membutuhkan bantuan antropologi. Ilmu-ilmu lain tersebuat antara lain :

1. Ilmu Geologi
Ilmu geologi mempelajari tentang ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya. Ilmu ini di butuhkan oleh sub-ilmu paleo-antropologi dan prehistori untuk menetapkan umur relatif dari fosil-fosil mahluk primitif dan fosil-fosil manusia dari zaman dahulu, serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan yang digali dalam lapisan-lapisan bumi dengan menggunakan metode-metode geologi.

2.  Ilmu Paleontologi
Ilmu ini merupakan ilmu yang meneliti fosil-fosil makhluk hidup dari zaman dahulu untuk membuat suatu konstruksi tentang proses evolusi bentuk-bentuk makhluk hidup dari zaman dahulu hingga sekarang. Ilmu ini juga di butuhkan oleh sub-ilmu paleo-antropologi dan prehistori untuk mengetahui umur relatif dari fosil-fosil paleontologi yang terdapat di sekitarnya.

3. Ilmu Anatomi
sebagai ilmu yang mempelajari tentang ciri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia, berbagai bagian tengkorak, dan ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada umumnya merupakan objek penelitian yang terpenting dari seorang ahli antropologi-fisik untukmendapatkan pengertian tentang soal asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan antar ras di dunia.

4. Ilmu Kesehatan Masyarakat
Ilmu antropologi dapat memberikan metode-metode dan cara-cara untuk dapat segera mengerti dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat-istiadat di suatu daerah tertentu kepada dokter kesehatan masyarakat.

5. Ilmu Psikiatri
Hubungan kedua ilmu ini merupakan suatu pengluasaan dari hubungan antara ilmu antropologi dengan ilmu psikologi yang kemudian mendapat fungsi yang praktis.
6. Ilmu Linguistik
Ilmu ini dalam perkembangannya telah menjadi suatu ilmu yang berusaha mengembangkan konsep-konsep dan metode-metode untuk mengupas segala macam bentuk bahasa apapun di dunia. Dengan demikian dapat dicapai suatu pengertian tentang ciri-ciri dasar dari tiap bahasa di dunia secara cepat dan mudah.

7. Ilmu Arkeologi
Ilmu ini meneliti tentang sejarah kebudayaan purbakala. Penelitian-penelitian yang dilakukan prehistori menggunakan sisa benda kebudayaan purbakala seperti buku-buku kuno, prasasti dll sebagai bahan penelitiannya.

8. Ilmu Sejarah
Hubungan ilmu ini sebenarnya menyerupai hubungan antara ilmu arkeologi dengan ilmu antropologi. Antopologi memberi lahan prehistori sebagai pangkal bagi tiap penulis sejarah dari tiap bangsa di dunia, Selain itu, banyyak masalah dalam historiografi dari sejarah suatu bangsa dapat dipecahkan dengan metode-metode antropologi,

9. Ilmu Geografi
 Karena antropologi adalah satu-satunya ilmu yang mampu menyelami beragam maslah manusia, maka sudah pasti ilmu geografi tidak dapat mengabaikan ilmu antropologi. Sebaliknya seorang sarjana antropologi juga membutuhkan pengertian tentang geografi, karena banyaknya masalah manusia yang berhubungan dengan keadaan alam sekitarnya.

10. Ilmu Ekonomi
Seorang ahli ekonomi tidak dapat mempergunakan dengan sempurna konsep-konsep serta teori-teori tentang kekuatan, proses, dan hukum-hukum ekonomi tanpa suatu pengetahuan tentang sistem kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan dan sikap hidup dari warga.

11. Ilmu Hukum Adat Indonesia
Antropologi dianggap penting karena hukum adat bukan merupakan suatu sistem hukum yang telah diabstraksikan sebagai aturan-aturan dalam kitab undang-undang, melainkan hidup dan tumbuah langsung dari masalah perdata yang berasal dari dalam aktifitas masyarakat.

12. Ilmu Administrasi
Ilmu ini di Indonesian tentu akan menghadapi masalah-masalah yang sama seperti ilmu ekonomi di Indonesia. Namun demikian, bahan keterangan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan agraria yang juga menjadi suatu kompleks masalah yang penting dalam ilmu administrasi, dapat di teliti dengan menggunakan metode-metode antropologi.

13. Ilmu politik
Untuk dapat memahami latar belakang dan adat-istiadat suatu suku bangsa, maka metode analisis antropologi menjadi sangat penting bagi seorang ahli politik untuk mendapatkan pengertian mengenai tingkah laku dari suatu partai politik yang sedang di pelajarinya itu.
dan masih banyak lagi yang lainnya...